
PEMIMPIN YANG EFEKTIF MERUPAKAN MANAGER YANG EFEKTIF
DALAM PENGELOLAN PERUBAHAN
Oleh : Windu Santoso, S.Kp M.Kep
Pembaca yang budiman, dalam kesempatan ini penulis mencoba mengajak anda semua untuk sejenak mengingat dan berfikir sejenak perihal pemimpin yang mampu mengelola perubahan secara efektif. Dan betapa pentingnya memahami proses perubahan, mengingat dalam kehidupan ini setiap insan dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan. Silahkan baca dengan seksama tulisan di bawah ini.
Beberapa studi penting yang membahas tentang manajemen dan kepemimpinan pada dasarnya adalah bagaimana bisa bekerja dengan orang lain, sedangan jika kita mengacu pendapat Steven R. Covey seorang pengarang beberapa buku yang terkenal tentang kepemimpinan, dikatakan bahwa seorang pemimpin adalah “ seseorang yang mampu mempengaruhi banyak orang untuk bekerja lebih efektif dalam situasi yang saling ketergantungan” Dan selanjutnya seorang pemimpin perubahan sebaiknya adalah seseorang yang mampu menjadi manager yang efektif, sehingga memiliki kemampuan memfasilitasi setiap orang yang memiliki komitment sangat tinggi, memiliki loyalitas, memiliki ide kreative, menghadirkan produktifitas yang terbaik secara terus-menerus, berkontribusi secara maksimun dalam proses peningkatan produk dan layanan jasa yang maksimun secara efektif dan efisien (Tapen, 2001).
Tulisan ini sengaja didedikasikan untuk sejawat, Agar mampu menegelola proses perubahan secara efektif dan efisien. Mengingat setiap pemimpin dan seorang manager yang efektif adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan tanggung jawab dalam mengelola perubahan, sehingga menghasilkan produk dan layanan jasa keperawatan yang efektif dan efisien.
Sedangkan untuk menjadi seorang pemimpin perubahan, maka seorang manager yang efektif harus bisa menjadi pemimpin yang efektif. Ciri-ciri pemimpin yang efektif adalah sebagai berikut :
• Memiliki intregitas yang tinggi dalam mengembangkan profesionalisme dan menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang professional,
• Memiliki keberanian dan keteguhan hati dalam mengadakan perubahan, berani mengatakan dan menunjukkan fakta sebagai temuan masalah yang merupakan hasil observasi dalam rangka peningkatan kesadaran seluruh karyawan terhadap permasalan yang dihadapi, sehingga muncul kesadaran untuk secara bersama-sama mencari penyelesaian masalahnya.
• Memiliki inisiatif yang baik, selalu berusaha memunculkan ide-ide kreatif yang memungkinkan peningkatan kualitas produk dan jasa layanan secara berkesinambungan.
• Memiliki energi dan kemampuan yang cukup. Seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi kepada seluruh karyawan dan menjadi sumber kekuatan dalam menstimulasi perubahan.
• Memiliki harapan dan cita-cita yang baik dan optimis, seorang pemimpin seharusnya mampu melihat suatu permasalahan sebagai suatu peluang (opportunity). Faktanya jika seorang pemimpin dapat melihat suatu permasalahan yang dihadapi sebagai suatu peluang dan memiliki keyakinan bahwa dibalik kesulitan selalu ada kemudahan, maka hal ini akan menjadikan seorang pemimpin yang efektif dan optimis.
• Memiliki kemampuan menyeimbangkan berbagai aspek dalam kehidupan, antara pekerjaan dan peran yang dimainkan dalam kehidupan sehari-hari.
• Memiliki kesadaran diri yang tinggi, kenali diri dan berusaha memahami diri menerima kemampuan diri secara baik dan mampu berfikir dan memahami perasaan seluruh karyawan yang merupakan komponen penting saat berinteraksi dengan orang lain
• Memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan merespon stress secara optimal. Kemampuan beradaptasi secara cepat dan tepat serta mekanisme koping yang sesuai sangat penting bagi seorang pemimpin perubahan, mengingat setiap perubahan pasti akan menimbulkan stress dan reaksi. Hal ini sangat memungkinkan kita melakukan penghematan energi ketika menghadapai dampak perubahan.
• Memiliki ketekunan dan keuletan serta kemauan yang keras sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin perubahan dalam menstimulasi dan mengelola perubahan.
• Memiliki kemampuan untuk berfikir kritis dan rasional dalam menstimulasi dan mengelola perubahan.
• Memiliki kemampuan menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin perubahan harus mampu membantu orang –orang dalam mengidentifikasi dan menentukan masalah serta bekerja dengan menggunakan pendekatan penyelesaian masalah dan mencoba menemukan solusi yang tepat.
• Memiliki kemampuan mendengarkan orang lain secara aktif dan kemampuan berkomunikasi secara baik.
• Mampu menyusun tujuan dengan jelas dan menyampaikan visi secara jelas, sehingga akan dipahami seluruh karyawan yang akhirnya mewarnai pola pikir dan perilaku seluruh karyawan..
• Mampu mengembangkan diri dan mau memberikan kesempatan pada orang lain untuk berkembang. Seorang pemimpin yang efektif adalah yang selalu mau belajar dan mengembangkan diri dan membantu mengembangkan potensi orang lain secara optimal.
Dalam sebuah bukunya yang amat terkenal, “Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalam diri Anda”, John C. Maxwell berkata,“Mengubah pemimpin berarti mengubah organisasi.Menumbuhkan pemimpin, menumbuhkan organisasi.”Artinya? Perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan berjalan ke arah yang dicita-citakan, apabila para pemimpinnya sendiri, di bagian apapun, tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah organisasi tidak bisa tumbuh di luar sampai para pemimpinnya sendiri tumbuh di dalam. Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif, maka pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secara otomatis. Pemimpin yang lemah sama dengan organisasi yang lemah. Pemimpin yang kuat sama dengan organisasi yang kuat. Segala-galanya akan naik atau turun, sesuai dengan kekuatan kepemimpinan.
Kita mungkin sepakat bahwa perbedaan antara perusahaan yang baik dengan perusahaan yang hebat adalah karena “kepemimpinan”. Apakah Anda bersedia jadi pemimpin yang hebat? Syaratnya, mau berubah ! Apa ada pemimpin yang menolak perubahan? Banyak…! Perlawanan terhadap perubahan adalah sesuatu yang universal sifatnya, menyerang semua kelas dan budaya. Sekalipun sudah ditunjukkan berbagai fakta kebenaran dan bukti nyata, tetap saja banyak pemimpin yang tidak mau mengubah sikap dan pikirannya.
Pertanyaannya, masih adakah sesuatu yang begitu kuat anda yakini sehingga sekalipun sudah berulang kali diperlihatkan fakta-fakta betapa pentingnya kita segera berubah, tetap saja Anda tidak mau berubah? Karena itulah, Howard Hendrick, dalam Teaching to Change Lives mengingatkan: Kalau Anda ingin terus memimpin, maka Anda harus berubah. Begitu para pemimpin secara pribadi mau berubah dan mulai melakukannya, maka segala sesuatu yang berada dalam tanggung jawabnya pasti segera berubah. Para pemimpin adalah motor perubahan, dan karena itu ia harus berada di depan untuk menggerakkan perubahan dan mendorong pertumbuhan serta menunjukkan jalan untuk mencapainya. Tapi terkadang ada pula sebagian pemimpin yang mungkin berperilaku seperti Lucy dalam kartun “Peanuts”. Sambil menyandar ke pagar ia berkata pada Charlie Brown, “Saya ingin mengubah dunia.” Charlie bertanya, “Darimana kamu akan memulai?” Lucy menjawab, “Saya akan mulai dengan kamu!”
Menjadi Termostat
Para pemimpin yang ada di seluruh bagian organisasi dimanapun ia berada, harus mampu menjadi motor perubahan. “Mereka harus lebih menjadi termostat daripada termometer,” kata Maxwell, dalam bukunya Mengembangkan Kepemimpinan Di Sekeliling Anda.
Apa bedanya? Kedua alat ini memang sama-sama bisa mengukur panas, tapi ada bedanya. Termometer bersifat pasif. Ia hanya mencatat suhu lingkungan tetapi tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah lingkungan. Dalam kenyataan sehari-hari kebanyakan orang hanya bisa melihat dan menilai hasil kerja orang lain tanpa mau menyadari betapa penting peranannya dalam menstimulasi perubahan. Energi yang terbuang cukup besar ketika seseorang sibuk menilai dan mengamati orang lain, namun kebanyakan orang kurang mampu mengalihkan energi tersebut sebagai energi yang seharusnya sangat dibutuhkan dalam perubahan.
Termostat adalah alat yang aktif. Alat ini menentukan akan menjadi apa sebuah lingkungan. Termostat mempengaruhi perubahan supaya bisa menciptakan iklim. Pemimpin yang baik, mampu menjadi motor perubahan yang menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan cita-cita organisasi. Pemimpin yang baik harus segera tanggap terhadap setiap stimulasi perubahan dan harus segera mendukung percepatan setiap ide perubahan yang digulirkan oleh seorang agen perubahan.
Perubahan itu Apa?
John C. Maxwell dalam buku “The Winning Attitude” menggambarkan:“orang berubah ketika mereka cukup sakit sehingga harus berubah; cukup belajar sehingga ingin berubah; cukup menerima sehingga mereka bisa berubah.”Karena itu para pemimpin perlu mengenali siapa-siapa saja orang-orangnya yang berada dalam salah satu dari tiga tahap ini. Sedangkan para pemimpin puncak akan menciptakan suasana yang menyebabkan salah satu dari tiga hal ini terjadi. Apa yang pertama dan utama sekali perlu diubah oleh para pemimpin, sehingga ia mampu menciptakan suasana yang akan mendorong orang lain ikut berubah?
Maxwell, mengajarkan:
Pertama, pemimpin harus mengembangkan kepercayaan dengan orang lain. Kalau anggota tim percaya kepada pemimpin, itu sudah lumayan hebat. Akan tetapi jauh lebih hebat lagi jika justru pemimpin yang percaya kepada para anggotanya. Bila ini benar-benar terjadi, kepercayaan adalah hasilnya, maka semua pun akan mengikuti.Abraham Lincoln berkata, “Kalau Anda ingin merebut hati seseorang agar mendukung perjuangan anda, mula-mula yakinkan dia bahwa anda sahabatnya yang sejati. Lalu selidikilah apa yang ingin dicapainya.” Ujian praktis bagi seorang pemimpin adalah pertanyaan, “Bagaimana hubungan Anda dengan para pengikut Anda?” Kalau hubungannya positif, maka anda sebagai seorang pemimpin itu telah siap untuk mengambil langkah-langkah berikutnya.
Kedua, pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada dirinya sendiri, sebelum meminta orang lain berubah. Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan apa yang harus dilakukan, mereka memperlihatkannya! Orang meniru apa yang mereka lihat dari sang pemimpin. Apa yang dihargainya akan dihargai pula oleh anak buahnya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan mereka. Lee Iacocca berkata, “Kecepatan bos adalah kecepatan tim.” Kita perlu ingat bahwa kalau orang mengikuti kita, mereka hanya bisa pergi sejauh kita pergi. Kalau pertumbuhan kita berhenti, kemampuan kita untuk memimpin pun akan berhenti. Karena itu mulailah belajar dan tumbuh sejak hari ini, lihatlah mereka yang ada di sekeliling anda, mereka ternyata tumbuh dan berubah. Ambil contoh saja, mulailah menghilangkan sikap takut mengatakan hal-hal yang tidak ingin didengar oleh atasan anda. Sebagai pemimpin anda harus melaporkan dan menyampaikan apa yang perlu anda laporkan, bukan apa yang sebaiknya dilaporkan. Lalu rangsanglah anggota organisasi anda untuk berani pula menyampaikan apa yang perlu anda dengar, bukan apa yang ingin anda dengar.
Ketiga, perlihatkan kepada tim anda bagaimana perubahan itu sebenarnya akan sangat menguntungkan bagi mereka. Sebab perubahan yang sedang kita lakukan saat ini adalah jalan terbaik bagi seluruh pihak,demi masa depan semua orang, bukan bagi anda sebagai pimpinannya. Kepentingan orang banyak itulah yang harus didahulukan.
Keempat, beri mereka andil kepemilikan atas perubahan itu. Kalau orang kurang ikut memiliki suatu gagasan, mereka biasanya menentangnya, bahkan seandainya pun gagasan itu sebetulnya untuk kepentingan mereka yang terbaik! Pemimpin yang bijaksana memungkinkan pengikut bisa memberikan masukan dan menjadi bagian dari proses perubahan. Tanpa rasa memiliki ini, perubahan hanya akan berjangka pendek. Mengubah kebiasaan dan cara berpikir orang banyak seperti menulis perintah di atas salju dalam badai. Setiap dua puluh menit perintah harus ditulis kembali, kecuali kalau kepemilikan diberikan bersama dengan perintah.
Karena itu, kata Trusell dalam Helping Employees Cope with Change: A Manager’s GuideBook:
• Tunjukkan kepada orang lain bagaimana perubahan akan menguntungkan mereka.
• Mintalah mereka untuk berperan serta dalam semua tahap proses perubahan.
• Bersikaplah lentur, terbuka dan bisa menyesuaikan diri sepanjang proses perubahan.
• Akuilah kesalahan dan buatlah perubahan kalau sesuai dengan keadaan.
• Doronglah setiap anggota tim untuk membicarakan perubahan.
• Mintalah pertanyaan, komentar dan umpan balik mereka.
• Tunjukkan keyakinan anda atas kemampuan mereka untuk melaksanakan perubahan.
• Akhirnya jangan lupa berilah selalu antusiasme, bantuan, penghargaan, dan pengakuan kepada mereka yang melaksanakan perubahan.
Selanjutnya faktor yang menentukan keberhasilan perubahan juga dipengaruhi 12 faktor di bawah ini silahkan disimak baik-baik dan segera dukunglah perubahan dimanapun anda bekerja
Daftar Rujukan
Langen, R., (2008). Change2.0 Beyond Organizational Transformation, Berlin Heidelberg, Speringer-Verlag
Tapen,Ruth M, (2001). Essential of nursing leadership and management, Philadelpia, F.A Davis
http://internalmedia.wordpress.com/2008/01/25/sikap-seorang-pemimpin/
No comments:
Post a Comment